Orang Suka Menunda Pekerjaan, Kenapa?

Orang Suka Menunda Pekerjaan, Kenapa?

Prokrastinasi: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

indo-job | Orang Suka Menunda Pekerjaan, Kenapa?, Prokrastinasi, juga dikenal sebagai kecenderungan untuk menunda tugas atau pekerjaan yang harus dilakukan, adalah fenomena umum yang mempengaruhi banyak orang. Beberapa peneliti mendefinisikan prokrastinasi sebagai bentuk kegagalan untuk mengatur diri sendiri yang ditandai dengan penundaan pekerjaan meskipun mengetahui dampak negatif yang bisa ditimbulkan.

Prevalensi Prokrastinasi di Kalangan Dewasa

Sekitar 20 persen orang dewasa di Amerika Serikat mengalami prokrastinasi kronis. Hal ini diungkapkan oleh Joseph Ferrari, seorang profesor psikologi di DePaul University di Chicago. Prokrastinasi kronis tidak hanya terbatas pada segelintir orang, melainkan merupakan masalah yang meluas dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan sehari-hari.

Emosi di Balik Penundaan

Fuschia Sirois, profesor psikologi di Universitas Durham di Inggris, menyatakan bahwa menghindari pekerjaan adalah dasar dari menunda pekerjaan. Menurut Sirois, seringkali emosi yang berkaitan dengan tugas itulah yang menyebabkan seseorang menunda atau menghindar daripada melakukan tugas itu sendiri. Prokrastinasi bukanlah hasil dari kebutuhan untuk memprioritaskan tugas lain atau keadaan darurat yang tidak terduga, melainkan jenis penundaan yang tidak perlu dan sukarela. Meskipun seseorang tahu bahwa pekerjaan itu penting atau berharga bagi dirinya dan orang lain, mereka masih bisa menundanya. Mereka juga tahu bahwa menundanya dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain.

Kesulitan Mengelola Emosi

Sirois mengatakan bahwa orang yang suka menunda pekerjaan biasanya menghadapi kesulitan untuk mengelola dan mengatur perasaan mereka. Dalam studi pencitraan otak tahun 2021, Sirois dan rekan-rekannya menemukan bahwa siswa dengan volume materi abu-abu yang lebih besar di korteks prefrontal dorsolateral kiri—area otak yang terkait dengan pengendalian diri—lebih cenderung menunda pekerjaan daripada rekan-rekannya. Peserta didik dengan kurangnya koneksi antar bidang lebih cenderung menunda tugas. Orang dengan gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas (ADHD) sering memiliki kebiasaan menunda-nunda, sebagian karena mereka menghadapi kesulitan untuk mengendalikan emosi mereka.

Faktor Genetik dalam Prokrastinasi

Sirois juga mengatakan bahwa prokrastinasi memiliki dasar biologis. Studi menunjukkan bahwa penundaan terkait dengan impulsif pada tingkat genetik dan mungkin sifat yang diwariskan. Sirois juga setuju bahwa meskipun ada kemungkinan beberapa faktor genetik yang mendasari sifat tersebut, itu tidak berarti seseorang pasti memiliki sifat tersebut. Faktor genetik dapat mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk menunda, tetapi interaksi dengan faktor lingkungan juga memainkan peran penting.

Pengaruh Lingkungan pada Kebiasaan Menunda

Faktor lingkungan memiliki peran yang sama penting dalam menentukan bagaimana kita bertindak terhadap tugas-tugas yang tidak menyenangkan. Seseorang yang biasanya tidak menunda pun dapat melakukannya dalam situasi yang melelahkan dan tidak nyaman, seperti kematian anggota keluarga mereka. Meskipun demikian, penundaan dapat membuat seseorang merasa lebih terbebani karena tidak melakukan tugas yang harus mereka selesaikan. Ini dapat menyebabkan lingkaran setan yang berbahaya bagi kesehatan mental, kinerja akademik, atau masalah keuangan.

Dampak Negatif Prokrastinasi

Prokrastinasi tidak hanya berdampak pada penyelesaian tugas, tetapi juga dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang. Dampak negatif prokrastinasi meliputi:

  1. Stres dan Kecemasan: Penundaan tugas sering kali meningkatkan tingkat stres dan kecemasan karena pekerjaan menumpuk dan tenggat waktu semakin dekat.
  2. Penurunan Kualitas Pekerjaan: Menunda pekerjaan hingga menit terakhir sering kali menghasilkan kualitas kerja yang buruk karena kurangnya waktu untuk perencanaan dan revisi.
  3. Masalah Kesehatan Mental: Prokrastinasi kronis dapat menyebabkan rasa bersalah dan malu yang berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang.
  4. Kinerja Akademik yang Buruk: Siswa yang sering menunda-nunda tugas cenderung mendapatkan nilai yang lebih rendah dan menghadapi kesulitan dalam menyelesaikan studi mereka.
  5. Dampak Finansial: Menunda pekerjaan yang berkaitan dengan keuangan, seperti membayar tagihan atau mengajukan pajak, dapat menyebabkan denda dan masalah keuangan lainnya.

Cara Mengatasi Prokrastinasi

Mengatasi prokrastinasi memerlukan pemahaman mendalam tentang penyebab dan pemicu yang mendasarinya. Berikut beberapa strategi yang dapat membantu mengatasi kebiasaan menunda:

  1. Tetapkan Tujuan yang Jelas dan Spesifik: Menetapkan tujuan yang jelas dan spesifik dapat membantu memberikan arah dan fokus dalam menyelesaikan tugas.
  2. Buat Rencana dan Jadwal: Membuat rencana dan jadwal yang terperinci membantu dalam mengatur waktu dan menghindari penundaan.
  3. Gunakan Teknik Pomodoro: Teknik Pomodoro melibatkan kerja selama 25 menit diikuti oleh istirahat singkat, yang dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi penundaan.
  4. Atasi Emosi yang Mendukung Penundaan: Mengidentifikasi dan mengatasi emosi yang menyebabkan penundaan, seperti ketakutan atau kecemasan, dapat membantu mengurangi kebiasaan menunda.
  5. Dapatkan Dukungan Sosial: Mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional dapat membantu dalam mengatasi prokrastinasi.

Kesimpulan

Prokrastinasi adalah masalah umum yang dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada berbagai aspek kehidupan seseorang. Meskipun memiliki faktor genetik dan lingkungan yang mempengaruhi, dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab dan strategi yang tepat, prokrastinasi dapat diatasi. Konsultasi dengan profesional, baik psikolog maupun pelatih, dapat membantu dalam mengembangkan strategi yang efektif untuk mengelola dan mengurangi kebiasaan menunda.

Baca juga:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *